Profil dan Rekam Jejak Dwi Asih Lintarti di Panggung Politik Banyumas

Libur Bulan Ini

  • Loading...
Banner
Profil dan Rekam Jejak Dwi Asih Lintarti di Panggung Politik Banyumas Pasang Disini

Profil dan Rekam Jejak Dwi Asih Lintarti di Panggung Politik Banyumas

Peta politik Kabupaten Banyumas menyambut sosok baru di jajaran eksekutif. Dwi Asih Lintarti, politikus perempuan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), secara resmi terpilih menjadi Wakil Bupati Banyumas untuk periode 2025-2030. Kemenangannya pada kontestasi Pilkada yang diumumkan Februari 2025 lalu menandai puncak perjalanan karir politiknya yang dibangun secara bertahap, mulai dari tingkat desa hingga panggung parlemen daerah. Rekam jejaknya yang panjang dalam pemerintahan dan organisasi menjadi modal utama dalam mengemban amanah baru untuk memajukan Banyumas.

Awal Mula Pengabdian: Fondasi Kepemimpinan di Tingkat Desa

Jauh sebelum dikenal sebagai legislator dan kini Wakil Bupati, Dwi Asih Lintarti mengawali pengabdiannya langsung di tengah masyarakat. Ia menjabat sebagai Kepala Desa Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, selama satu periode penuh dari tahun 2008 hingga 2013. Masa jabatannya ini menjadi kawah candradimuka yang menempa kemampuan kepemimpinannya.

Selama memimpin Desa Kedungbanteng, Lintarti berfokus pada pembenahan tata kelola pemerintahan desa dan pembangunan infrastruktur dasar. Program-program yang ia gagas menyentuh langsung kebutuhan warga, seperti perbaikan jalan lingkungan, optimalisasi saluran irigasi untuk pertanian, serta peningkatan layanan administrasi desa. Kepemimpinannya yang partisipatif, dengan melibatkan secara aktif lembaga desa dan tokoh masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan, berhasil menciptakan stabilitas dan mendorong kemajuan signifikan bagi desa tersebut.

Pengalamannya sebagai kepala desa memberinya pemahaman mendalam mengenai tantangan dan potensi yang ada di tingkat paling bawah. Ia belajar secara langsung bagaimana merumuskan kebijakan yang efektif dan efisien sesuai dengan aspirasi masyarakat. Fondasi inilah yang kemudian menjadi bekal berharga saat ia memutuskan untuk melangkah ke jenjang politik yang lebih tinggi.

Melenggang ke Parlemen Daerah: Satu Dekade Mengawal Aspirasi Rakyat

Setelah menuntaskan masa baktinya sebagai kepala desa, Dwi Asih Lintarti melanjutkan kiprah politiknya dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyumas. Berkat kepercayaan masyarakat dan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ia berhasil terpilih dan menjabat selama dua periode berturut-turut, yakni dari tahun 2014 hingga 2024.

Selama satu dekade di lembaga legislatif, Lintarti dikenal sebagai legislator yang vokal dan produktif. Ia terlibat aktif dalam fungsi-fungsi kedewanan, meliputi legislasi (pembentukan peraturan daerah), penganggaran (pembahasan APBD), dan pengawasan (monitoring jalannya pemerintahan). Ia kerap memperjuangkan alokasi anggaran yang berpihak pada sektor-sektor krusial seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Keaktifannya tidak hanya terbatas di ruang sidang. Lintarti rajin turun ke daerah pemilihannya untuk menyerap aspirasi, mengawal program pembangunan, dan memastikan kebijakan pemerintah kabupaten benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Pengalamannya selama sepuluh tahun di DPRD Banyumas mempertajam wawasannya tentang kompleksitas birokrasi dan tantangan pembangunan daerah dalam skala yang lebih besar.

Peran Strategis di Partai dan Organisasi

Di luar jabatan publiknya, Dwi Asih Lintarti merupakan kader yang memegang peranan penting di internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Loyalitas dan dedikasinya membawanya pada sejumlah posisi strategis. Ia tercatat menjabat sebagai Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Banyumas untuk periode 2019-2024. Posisi ini menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi yang diberikan partai kepadanya dalam mengelola urusan finansial dan sumber daya organisasi.

Lintarti juga menunjukkan komitmen kuat pada isu pemberdayaan perempuan melalui perannya di organisasi sayap partai. Ia menjabat sebagai Bendahara Perempuan Bangsa, organisasi perempuan di bawah naungan PKB, dari tahun 2019 hingga 2024. Melalui Perempuan Bangsa, ia aktif menginisiasi berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan partisipasi politik perempuan di Banyumas.

Sebelum itu, ia juga telah aktif berorganisasi sebagai Bendahara Satria Praja dari tahun 2007 hingga 2013, sebuah organisasi yang turut membentuk jejaring dan pengalaman manajerialnya. Keterlibatannya yang konsisten dalam berbagai organisasi ini membuktikan bahwa karirnya tidak hanya dibangun di atas jabatan publik, tetapi juga melalui kerja-kerja pengorganisasian yang solid di akar rumput.

Menuju Kursi Eksekutif: Visi dan Program Kerja untuk Banyumas 2025-2030

Kemenangan Dwi Asih Lintarti dalam Pilkada Banyumas 2025 menjadi babak baru dalam perjalanan pengabdiannya. Sebagai Wakil Bupati Banyumas periode 2025-2030, ia mengusung visi untuk mewujudkan Banyumas yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing. Berbekal pengalaman lengkap dari tingkat desa, legislatif, hingga struktur partai, ia memiliki pemahaman komprehensif untuk merumuskan kebijakan yang holistik.

Dalam kapasitasnya sebagai Wakil Bupati, Lintarti menyatakan akan berfokus pada tiga pilar utama pembangunan, yaitu:

  1. Pengembangan Infrastruktur
    Melanjutkan dan mempercepat pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Banyumas, tidak hanya di pusat kota tetapi juga hingga ke pelosok desa. Fokusnya mencakup peningkatan kualitas jalan, jembatan, sarana air bersih, dan infrastruktur digital untuk mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi.
  2. Peningkatan Pelayanan Publik
    Mendorong reformasi birokrasi yang berorientasi pada pelayanan prima. Hal ini mencakup digitalisasi layanan, penyederhanaan prosedur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur sipil negara (ASN) agar lebih responsif, transparan, dan akuntabel.
  3. Pemberdayaan Masyarakat
    Menguatkan program-program pemberdayaan yang menyasar langsung kelompok masyarakat, seperti petani, pelaku UMKM, pemuda, dan perempuan. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan, membuka akses permodalan, dan memperluas jaringan pasar agar masyarakat Banyumas lebih mandiri secara ekonomi.

Lahir di Banyumas pada 13 Juli 1964, Dwi Asih Lintarti menempuh pendidikan dasarnya di SD Negeri 1 Kedungbanteng. Ia kemudian melanjutkan ke jenjang menengah di SMP Negeri 4 Purwokerto dan SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto. Latar belakang pendidikannya menjadi dasar yang kuat dalam membangun keterampilan sosial dan kepemimpinan yang ia terapkan sepanjang karirnya.

Sebagai seorang pemimpin yang lahir dari rahim rakyat, Dwi Asih Lintarti kini memegang amanah besar. Masyarakat Banyumas menaruh harapan tinggi agar duet kepemimpinan baru ini mampu membawa perubahan positif dan menjawab berbagai tantangan pembangunan di masa depan. Perjalanan karirnya yang merangkak dari bawah menjadi bukti bahwa kepemimpinan otentik lahir dari pemahaman mendalam atas denyut nadi kehidupan masyarakat yang dipimpinnya.